Alun-alun kidul. Sebuah public space yang dulunya waktu jaman nenek moyang adalah tempat latihan para prajurit Kraton. Tapi jaman sekarang sudah beralih fungsi jadi tempat hiburan. Yak, tempat hiburan baik yang negatif maupun yang positif. Maksudnya? Nantilah kita bahas sendiri.Tapi yang jelas alun-alun kidul masih jadi public space lengkap dengan bangunan kunonya, 2 pohon beringinnya yang tepat di tengah tengah, dan kandang gajah milik Kraton.
Oke, sekarang kita bahas fungsi alkid yang berubah jadi tempat hiburan. sekarang di alkid ini terkenal sebagai tempat “mbojo” para remaja. Banyak pasangan yang berkunjung sekadar untuk mengobrol berdua sembari menikmati malam. Banyak juga para pedagang makanan yang menggantungkan nasibnya dengan berjualan di alkid. Para pengamen yang sebagian besar adalah mahasiswa iseng juga turut andil dalam meramaikan alkid. Dunia malam di alkid sudah sangat berbeda dari jaman penjajahan dulu. Bahkan sekarang kita bisa menemukan semacam wanita penghibur yang biasa disebut ciblek korek api. Nggak pentinglah buat tau lebih dalam tentang mereka. Tapi selain hiburan yang tadi disebutkan, masih ada juga hiburan malam yang disodorkan oleh alkid yang bisa menarik wisatawan. Sebut saja “masangin”. Sejenis permainan di mana seseorang dengan mata tertutup, diputar, lalu disuruh jalan melewati 2 pohon beringin. Konon, kalau bisa melewati tengah 2 pohon tersebut, maka doanya akan terkabul. Are you believe it?
Lalu ada pula “sepeda tandem”. Sepeda bonceng 3 yang dihiasi lampu warna-warni. Selain sepeda juga ada kereta kecil berhias lampu. Untuk masangin biasanya dipasang tarif 3.ooo rupiah untuk penutup matanya. Sedangkan untuk tandeman dibandrol harga 15.ooo tiga orang per sepeda 3 kali putaran.
Yak, dan disinilah kami berada. Aku, dhani, chery, dini, rinta, juri, gata, ribas, bangkit. Kita nyoba sepeda tandem. Jeprat jepret sana sini. Tuker tuker sepeda biar semua bisa ngerasain. Dan ketawa ketawa norak. Habis puas tandeman kita pindah ke masangin. Tapi karena nggak mau rugi, kita tutup mata pake jaket. Tapi cuma aku sama juri yang nyoba masangin. Dan nggak ada yang berhasil. Ya oke, juri berhasil lewat sih, tapi dengan nabrakin orang orang. Kita juga sempet bikin tulisan arsi09 dari hape. Berulang kali. Dan voila! Berhasil juga. Terus kita istirahat sambil pesen wedang ronde dengan beralaskan tikar dan beratapkan langit bertabur bintang. Tsaah. bahasanya-..-
tiba tiba terbersit ide buat ngajakin rejak yang rumahnya deket alkid. Dan datanglah dia. Habis ngobrol sana sini kita memutuskan buat berkunjung sebentar ke rumah rejak. Habis ngemil satu dua,kita memutuskan pulang. Lagipula udah jam 12 malam ternyata.
Yak, itulah keunikan yang ditawarkan oleh alkid. Menarik memang dan seru tentunya. Asal bisa nempatin diri dan nggak milih yang nggak-nggak :D
Oke, sekarang kita bahas fungsi alkid yang berubah jadi tempat hiburan. sekarang di alkid ini terkenal sebagai tempat “mbojo” para remaja. Banyak pasangan yang berkunjung sekadar untuk mengobrol berdua sembari menikmati malam. Banyak juga para pedagang makanan yang menggantungkan nasibnya dengan berjualan di alkid. Para pengamen yang sebagian besar adalah mahasiswa iseng juga turut andil dalam meramaikan alkid. Dunia malam di alkid sudah sangat berbeda dari jaman penjajahan dulu. Bahkan sekarang kita bisa menemukan semacam wanita penghibur yang biasa disebut ciblek korek api. Nggak pentinglah buat tau lebih dalam tentang mereka. Tapi selain hiburan yang tadi disebutkan, masih ada juga hiburan malam yang disodorkan oleh alkid yang bisa menarik wisatawan. Sebut saja “masangin”. Sejenis permainan di mana seseorang dengan mata tertutup, diputar, lalu disuruh jalan melewati 2 pohon beringin. Konon, kalau bisa melewati tengah 2 pohon tersebut, maka doanya akan terkabul. Are you believe it?
Lalu ada pula “sepeda tandem”. Sepeda bonceng 3 yang dihiasi lampu warna-warni. Selain sepeda juga ada kereta kecil berhias lampu. Untuk masangin biasanya dipasang tarif 3.ooo rupiah untuk penutup matanya. Sedangkan untuk tandeman dibandrol harga 15.ooo tiga orang per sepeda 3 kali putaran.
Yak, dan disinilah kami berada. Aku, dhani, chery, dini, rinta, juri, gata, ribas, bangkit. Kita nyoba sepeda tandem. Jeprat jepret sana sini. Tuker tuker sepeda biar semua bisa ngerasain. Dan ketawa ketawa norak. Habis puas tandeman kita pindah ke masangin. Tapi karena nggak mau rugi, kita tutup mata pake jaket. Tapi cuma aku sama juri yang nyoba masangin. Dan nggak ada yang berhasil. Ya oke, juri berhasil lewat sih, tapi dengan nabrakin orang orang. Kita juga sempet bikin tulisan arsi09 dari hape. Berulang kali. Dan voila! Berhasil juga. Terus kita istirahat sambil pesen wedang ronde dengan beralaskan tikar dan beratapkan langit bertabur bintang. Tsaah. bahasanya-..-
tiba tiba terbersit ide buat ngajakin rejak yang rumahnya deket alkid. Dan datanglah dia. Habis ngobrol sana sini kita memutuskan buat berkunjung sebentar ke rumah rejak. Habis ngemil satu dua,kita memutuskan pulang. Lagipula udah jam 12 malam ternyata.
Yak, itulah keunikan yang ditawarkan oleh alkid. Menarik memang dan seru tentunya. Asal bisa nempatin diri dan nggak milih yang nggak-nggak :D
No comments:
Post a Comment