Saturday, November 13, 2010
Pak Asyangar dan Mas Gayus…(suatu dialog imajiner….)
Disela-sela keramaian lalu lintas dan teriknya matahari, tampaklah sebuah mobil SUV terbaru, Pajero Sport putih, berbelok menuju tempat Café-Karaoke eksklusif di kota itu. Tak lama kemudian dari tempat parkir berjalanlah seorang pria berkulit sawo matang berusia sekitar 35-an tahun. Tubuhnya yang tambun tidak menghalanginya berjalan cepat menuju pintu masuk
Sambil bersantai menikmati segelas Cocholate-Cola with floating ice cream diatasnya, Pak Asyangar (PA) tersenyum lebar menyambut sang tamu yang dinantikannya. Yah…hari ini PA memiliki agenda bertemu dengan Gayus (GY). Setelah saling berjabat tangan dan sekedar peluk singkat, mereka kemudian duduk berdampingan di sofa empuk. Iringan music jazz dengan vocal khas Diana Krall melantunkan “Cry me a river” membuat suasana semakin nyaman.
Pak Asyangar (PA) : Gimana lalu lintasnya mas Gayus…? Lancar kan…?
Gayus (GY) : Wah..mas…sebenarnya sih krodit banget,pada nggak mau ngalah, apalagi yang namanya sepeda motor…wuihh…nekat nekat…. tapi berhubung saya naik mobil besar dan mahal…yaa..pada takut lah…hahaha….
PA : Hehe…iya ya…memang rasanya lebih aman kalau naik mobil besar…soalnya lalu lintas kita bener2 seperti hutan rimba..siapa yang kuat dia yang menang. Kalo naek mobil kecil…wah…wah…nggak bakal dihargai..malah dikerjain sama pengendara yang lain….Hmmm…
GY : Itulah mas…Negeri ini memang aneh, sudah lalu lintasnya kacau, masih juga berlomba memproduksi mobil dan sepeda motor sebanyak-banyaknya….Padahal kapasitas jalan sudah overload…makanya saya kuatir, pada akhirnya lalu-lintas akan macet total, bahkan begitu kita keluar dari garasi sudah macet…mungkin tak lama lagi mas….
PA: Duuhh…begitu mengerikan kalau kita bayangkan ya mas Gayus…Apalah artinya memiliki mobil berharga mahal, kalau tak nyaman mengendarainya….
GY : Tapi mau gimana lagi mas Asy…mobil sudah menjadi simbol status sosial seseorang…jadi biar bagaimanapun orang tetap berusaha memilikinya…semakin mewah dan semakin mahal…semakin tinggi pula status sosial nya…dan semakin besar pula penghargaan yang dia terima.
PA : Tapi kan status sosial yang tinggi kalau nggak dibarengi dengan etika berlalu-lintas yang baik…ya sama aja hasilnya…malah jadi keliatan kampungan mas…Kaya tapi kampungan…hehe…
GY : Mungkin malah terbalik mas…Biar kampungan yang penting kaya…hahaha….
PA: Asem..ikk….Wah mas Gayus ini memang cerdas. Eh, mas..saat ini kan sampeyan statusnya masih dalam tahanan, kok bisa keluar nemuin saya di café siang bolong gini…?
GY : Ahh…Mas Asy….bukankah negara kita ini negara yang diatur oleh peraturan perundang-undangan…Jadi selama kita taat akan peraturan yang berlaku..maka kita akan bisa pergi kemana aja dengan leluasa, mas….
PA : Loh…tapi kan kalo di Tahanan nggak bisa seenaknya keluar…?
GY : Mas…di tahanan pun ada peraturan , entah itu tertulis maupun tak tertulis, yang berlaku sejak tahanan itu masuk. Kalau kita mau keluar tahanan kudu setor uang keamanan, mau makan enak,butuh fasilitas lebih mewah, semua bisa di dapat asal kita taati peraturan yang ada mas….termaksud untuk mendapatkan perempuan untuk melepaskan kebutuhan biologis pun bisa didapat…lengkap dengan fasilitas kamar yang full AC dan DVD….bener loh mas…itu kenyataan.
PA: Lha…kalo tahanan nya nggak punya duit..gimana mas…?
GY : Ya terpaksa dia kudu mau menikmati apa yang ada, tidur apa adanya, makan apa adanya, sampe kebutuhan biologis ya cukup main dengan dirinya sendiri…hehe…Rumah Tahanan itu menyakitkan buat orang yang miskin..Kalau buat orang yang banyak duit kayak saya…Huh…!..tetep aja enak…nggak ada bedanya…Malah kadang asyik juga kita bisa dilayani oleh aparat berseragam…begitulah Mas…enaknya jadi orang kaya….hehehe…
PA : Tapi…kan itu dosa nya besar mas Gayus….?
GY : …Dosa…? Mas Asy…buat saya, dosa itu urusan saya dengan yang Di Atas…Siapapun tidak berhak menghakimi saya sebagai pendosa..sebelum mereka terbukti merupakan orang yang tanpa dosa sama sekali. Kalau memang saya harus di siksa di neraka tanpa dasar…itu sudah konskwensi yang kudu saya pikul…dan saya sudah siap…bahkan kalo perlu malaikatpun akan saya suap….hahaha…..!!
PA : Jangan begitu mas….itu namanya menghujat..!
GY : Bukan mas…jangan berprasangka buruk dulu terhadap saya…Itu semua merupakan pendapat saya pribadi sebagai manusia biasa……., yang berusaha untuk tetap survive.
PA : Wah…Mas Gayus…sampeyan benar2 seperti mesin gilas ya, bengis dan kejam, bahkan…….bisa berubah jadi mesin uang..mesin ATM….
GY : Terserah mas, mau dibilang apa…yang jelas, saya memang punya uang banyak…dan uang itu merupakan hasil jerih payah saya….maka saya berhak untuk mempertahankan dan menggunakannya ….hehe.
PA : Tapi kan uang itu tidak halal mas Gayus…Uang korupsi….
GY : Siapa bilang itu uang tak halal mas….? Kan belum ada putusan pengadilan, bahkan bisakah pengadilan menetapkan halal atau tak halal…? Saya tidak merampok Bank…saya tidak membunuh orang……, saya hanya membantu orang…dan orang itu berterimakasih dengan memberikan sejumlah uang atas Jasa yang saya berikan…bukankah itu wajar…itu sah…?
PA : …Mmmm….aku nggak tahu kudu ngomong apa lagi mas Gayus…sebaiknya kita sudahi saja pembicaraan ini ya…Aku nggak mau berdebat denganmu…kamu terlalu hebat buatku.
GY : ..Lhoo….jangan gitu mas…kita sama-sama punya kelebihan dan kekurangan…Jangan anggap Mas Asy enggak hebat…Aku ini termasuk penggemar kisah2mu…Kisah2 Pak Asyangar……cerita itu membuatku serasa makin awet muda….serasa lebih manusiawi…gitu mas…
PA : Ahh…masaaaa…….???
GY : Iyaaaaa…..
PA: Ahh…yang beneeerrrr….???
GY : Sumpaaahhh…..
PA : Siiip laahh..…Hehe…….
Labels:
Kisah2 Pak Asyangar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment