Thursday, December 9, 2010

Kenduri Jogja-Ayo ke Jogja!

Salam jumpa Blogger :DD
Ini cuma cerita tentang hari Minggu kemaren.
Nggak penting.

Jadi ceritanya ada acara Kenduri Jogja di Kantor Pos besar nol kilometer. Acaranya mulai jam 6.oo pagi tepat on time. Jadi aku sama teman bolangku (sebut saja Tantrek) bersepedaria ke Kantor Pos buat melihat acara kendurenan itu. Pas udah nyampe Kantor Pos ternyata disana udah rame aja lho. Di jalan kita sempet ngeliat 2 anoman yang (juga) bersepedaria diikutin rombongan pembawa nasi tumpeng (raksasa) menuju nol kilometer. Setelah itu ada juga rombongan Prajurit Mantrijeron, disusul acara tarian rakyat seluruh Indonesia oleh mbak (nggak tau namanya >.<) terus ada doa bersama oleh 5 pemuka penjuru agama. Nah, lucunya waktu itu kita semua disuruh duduk-entah siapa pemrakarsa awal-dan akhirnya (sebagian besar) kita duduk. Tapi kok ya ada mbakmbak yang pake kaos biru (yang kemudian disebut MMYPKB)yang nggak mau duduk. Udah diteriakin, ditimpuk kertas, sampe ditimpuk kerikil dan disumpahin kok ya MMYPKB itu tetep nggak mau duduk.hahaha. Mungkin dia pengen ekses abes :DD

2 anoman bersepedaria

Rombongan Prajurit Mantrijeron

Rombongan Prajurit Mantrijeron (part2)

Abis doa bersama ada pemotongan tumpeng oleh Pak Sultan. Abis itu acara utama-rayahan tumpeng. Yang dirayah (baca:direbutin) bukan cuma tumpeng utama setinggi 1 meter, tapi juga tumpeng kecilnya. Nah aku cuma kebagian sayurnya aja sih itupun hambar rasanya.haha. Sebenernya makna tersirat dari tumpeng itu ada banyak banget. Salah satunya jumlah lauknya harus tujuh. Kenapa tujuh? Karena tujuh dalam Bahasa Jawa adalah pitu yang artinya pituduh (baca:petunjuk) atau pitulungan (baca: pertolongan). Terus ada juga gori atau nangka muda. Kenapa gori? karena gori singkatan dari lego lan narimo (baca: iklas dan menerima). Maksa? sedikit.haha. Namanya juga adat.

Tumpeng raksasa 1 meter

Tumpeng kecil

Rayahan tumpeng

Oh iya, sebenernya sebelum acara kenduri ini, malemnya ada acara mubeng beteng buat memperingati 1 Sura. Isinya lampah budaya mubeng beteng-ritual berjalan mengelilingi benteng keraton tanpa bicara (bisu)-dilakukan tepat pukul 00.00 WIB. Sebelum memulai berjalan akan dibunyikan lonceng Kyai Brajanala sebanyak 12 kali. Biasanya yang ikut yang udah sepuh (baca: tua) gitu. Tapi nggak sedikit juga remaja yang ikut mubeng beteng gini.

Nah, intinya Jogja itu punya banyak adat yang unik yang asik yang menarik. Jadi, Ayo ke Jogja!! :DD

Potopoto ini diambil dari kamera Octopus ungunya teman bolangku a.k.a Tantrek. Thanks mameeeen :D

No comments:

Post a Comment