Saturday, February 28, 2009
Profesi
Masih jelas ku ingat, 15 tahun yang lalu..begitu bersemangatnya aku saat menerima sepucuk Surat Penugasan (SP) dari Dep-Kes. Tidak kuperdulikan seperti apa nantinya aku , seperti apa tugas yang akan kuhadapi, seperti apa kesulitan2 yang mesti kuhadapi, dan seperti apa masa depan yang akan ku jalani. Adanya hanya rasa optimis dan enjoy saja. Kenapa begitu? Tentu saja itu merupakan pengalaman pertamaku berkiprah di masyarakat dengan status yang berbeda, status sebagai seorang professional, bekerja sesuai dengan disiplin ilmu yang telah kukuasai dengan susah payah.
Lima belas tahun sudah kujalani, kukira sudah cukup banyak pengalaman hidup, suka-duka, pahit-getir hidup berumah-tangga dan bermasyarakat.
Ilmu tentang bermasyarakat, prakteknya kuakui sangat berbeda dengan teori-teori ilmu sosial yang kupelajari di semester awal kuliah, ilmu itu hanya kita dapatkan langsung dengan terjun di kehidupan bermasyarakat. Sudah banyak tempat kusinggahi dengan bermacam corak watak, karakter, tradisi dan budaya masyarakat setempat. Banyak tantangan dan cobaan yang kualami, entah itu urusan dinas, sosial maupun masalah aneh2 yang berkaitan dengan pemahaman maupun kepercayaan masyarakat setempat (mistik). Aku sudah kenyang dengan masalah2 itu semua. Dan syukur kepada yang Maha Kuasa sampai detik ini aku masih tetap sehat wal’afiat, keluarga juga tetap sehat, rukun dan solid.
Namun akhir-akhir ini aku sering dihinggapi pertayanyaan, “akan seperti ini kah aku selamanya? Bekerja sesuai dengan profesi yang selama ini kugeluti…? sampai kapan aku harus beristirahat? ... harus berhenti?... sampai maut menjemput…?” Kadang aku ingin lepas, ingin bebas dari tugas2 dan kewajiban2 yang selama ini rutin ku jalani, ingin pergi mencari situasi dan suasana baru, menggeluti dan menggumuli sesuatu yang baru, yang lain, yang beda dengan selama ini kugauli. Tapi selalu juga muncul keragu-raguan…apa ya bisa…? Apa ya mampu…? Jangan2 terlalu spekulatif…? Ntar kalau gagal dan malah berantakan bagaimana…?
Pertanyaan2 itu selalu muncul dan pada akhirnya mengurungkan niatku untuk mencoba melangkah lebih jauh..hanya tertinggal sketsa atau proposal belaka yang belum ditandatangani tersimpan di laci-laci arsip sl-sel kelabu otakku.
Apakah aku puas dengan profesiku? Puas dengan kehidupanku selama ini…? Jawabanya jelas iya!, tetapi mungkin suasana sekarang berbeda dengan dahulu pada awal2 bekerja, tantangan sekarang kurasa lebih ringan..apakah karena aku merasa situasi sekarang terlalu enak dan mudah segalanya…? Tak taulah….
Mungkin aku butuh suatu penyegaran, butuh suatu tantangan baru..karena sudah sifatku memang akan bergairah dan bersemangat tinggi bila menjumpai suatu tantangan, niat untuk ‘fight” langsung menggebu-gebu.
Aku ngeblok ini juga pada awalnya untuk mencoba sesuatu yang baru, dan ternyata memang memberikan manfaat yang tidak sedikit bagi perkembangan jiwa dan emosiku.
Saat aku membaca posting dari mas Bontot, yang mengulas tentang “bagaimana seandainya kita ber-alih profesi”, aku jadi tergelitik banget dengan esensi dari postingnya..seolah-olah membangkitkan dari tidur panjang monster purba dalam benakku, yaitu…”mencoba sesuatu tantangan baru yang besar…"Alih Profesi"
Entah kapan itu akan terlaksana, tetapi mulai saat ini aku sudah mulai bersiap-siap untuk menjalaninya, mungkin tidak seketika beralih profesi, tetapi berprofesi ganda dulu yang akan kulakukan. Sampai pada akhirnya hanya profesi yang memang kucintai, kunikmati yang akan kujalani sampai akhir hayatku.
Pernahkah teman2 berpikiran yang sama dengan ku? mari kita 'share' bareng-bareng.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment