Tuesday, March 23, 2010

Pak Asyangar “Threesome”

Sambil mengela nafas panjang Pak Asyangar menjentikkan abu rokoknya ke lantai. “Dasar….perempuan …! , dimana-mana sama aja….!” Umpatnya tertahan. Diperbaiki posisi duduknya agak tegak,ditatapnya dengan tajam seraut wajah yang tampak pucat-pasi menampakkan ketakutan, wajah yang begitu dikenalnya, setiap millimeter kulit di sentuhnya, setiap helai rambut di belainya….mata bulat dengan bulumata lentik yang begitu dikaguminya, hidung mancung dengan tulang hidung sedikit melengkung yang mirip hidung Latin…..ditatapnya bibir tipis, merah basah merekah yang begitu nikmat dikecupnya. Mbak Ranee tak mampu berkata-kata, dia begitu ketakutan dihadapan sang kekasih gelapnya Pak Asyangar yang sedang murka lara.

Sudah seminggu ini Pak Asyangar kehilangan mbak Ranee……Biasanya setiap hari dia mengirimkan segelas kopi “starkbak ala Ranee” dan sepiring pisang goreng kepok kuning ke ruang kerjanya, dimana setelahnya selalu mereka sempatkan lima menit untuk bercumbu dibalik pintu ruang kerja . Sebagai Lurah, pak Asyangar memiliki ruang kerja yang nyaman, privacy terjamin, dilengkapi dengan sofa, ditempat itulah dia biasanya bercengkerama singkat setiap harinya dengan mbak Ranee.
Namun selama seminggu ini, mbak Ranee tidak muncul, tanpa kabar berita. Disuruhnya salah seorang ajudannya untuk bergerak mencari kabar tentang keberadaan mbak Ranee, dan akhirnya berita itu sampai juga ke telinga Pak Asyangar. Ternyata mbak Ranee “dibawa lari ” oleh seorang anggota Polsek di Kecamatan tempatnya bertugas, bernama “Bripda Suno”. Aparat Polsek tersebut baru lulus dari pendidikan Sekolah Polisi Negara, masih berpangkat rendah, namun katanya memiliki wajah ganteng dan macho…”Ya iyalah….orang baru lulus pendidikan pasti badannya masih kenceng…!” komentar Pak Asyangar sengit waktu mendengan laporan ajudannya…

Kemudian diutuslah sang ajudan untuk menemui mbak Ranee dan memintanya menghadap “Bapak “. Mulanya mbak Ranee enggan dan menolak untuk datang menemui Pak Asyangar, tetapi karena sang Ajudan memaksa dan melakukan somasi , akhirnya mbak Ranee bersedia datang untuk melakukan klarifikasi berkaitan dengan kisah pelariannya dan cinta segitiga antara dirinya, Pak Asyangar dan sang polisi muda, mas Suno.

Sambil menahan amarah dan rasa sakit di Hati yang luar biasa karena merasa dikhianati oleh mbak Ranee, Pak Asyangar berkata “ Ranee….kenapa kau tega melakukan semuanya ini….? Apakah aku selama ini kurang baik kepadamu…? “. Mbak Ranee terdiam sesaat, dirasakan jantungnya berdegup kencang, inilah saatnya dia harus berkata jujur, “

Mas….Ranee minta maaf kalau sudah membuat Mas kecewa dan marah….Jujur saja , Ranee sendiri bingung kenapa mau di ajak lari sama mas Suno, Tadinya dia cuma teman biasa aja yang suka mampir ke warung kopi ku, tapi anehnya Ranee makin lama makin tertarik dengan mas Suno….cara bicaranya, cara mikirnya membuat saya jadi kelimpungan terkenyut-kenyut…..Sampe akhirnya mas Suno mengajakku berkunjung kerumahnya dan aku mau saja ikut….”. Pak Asyangar mengusap keringat di Jidatnya dan berkata dengan suara bergetar, “ Gggrrrrr…..sudah sejauh mana hubungan mu dengan bajingan cilik si Suno itu…!”. Rane menunudukkan wajahnya, dikuatkan hatinya menjawab “ Mas….hubunganku dengan mas Suno sama jauhnya dengan Mas…..maaf….maaf…..”. “ Keparat…! Haram Jadah…! Dasar perempuan tak tahu di untung…..!!!”, Pak Asyangar bekata keras melepas amarahnya. “ Jadi selama semnggu ini kamu asyik ber indehoy dengan dia…? Dasaaarrr…..Buaya…!!!, Awaasss …! Aku nggak terima….aku balas si Bajul-tuwo itu nanti…!, berani-beraninya menginjak-injak martabatku…Heh..Ranee…! sekarang aku mau tanya, Kamu milih dia atau milih aku sekarang…? Ayo…! Tentukan pilihanmu sekarang….!!!!” . Mbak Ranee terguncang, nafas dan buah dada-nya naik turun, airmatanya menitik….anehnya Pak Asyangar justru merasakan adanya rasa hangat ,rangsangan erotis di bawah pusarnya menyaksikan keadaan mbak Ranee sekarang yang begitu ketakutan.

Kemudian dengan suara tercekat menahan tangis mbak Ranee berkata “ Mas…aku tetap sayang dengan Mas….aku tetap mau berhubungan dengan Mas, meladeni semua keinginan Mas kapanpun Mas butuhkan, dan aku tidak menuntut apa-apa, karena Ranee sangat mencintai Mas…..dan tetap nggak kepingin merusak rumah tangga Mas….tapi…..izinkan Ranee menjadi istri mas Suno…karena biar bagaimanapun, Ranee kudu menikah….Ranee nggak mau jadi “Perawan” tua….Ranee kudu punya suami yang sah…..biar teman dan keluarga Ranee juga tenang tidak selalu ngributin status Ranee, kebetulan mas Suno seorang aparat, masih muda, baik hati , kariernya juga bagus, dan kayaknya dia suka dengan Ranee, mas Suno sendiri bilang dia ikhlas mau menerima Ranee apa adanya…yang penting bisa kawin dengan Ranee….Jadi menurut Ranee….itu artinya kita bisa tetap berhubungan Mas……nggak apa-apa kan kalo Ranee milih dua-dua nya….?” Demikian kata Ranee dengan lugu, sambil menatap wajah Pak Asyangar yang kelihatan semakin memerah seperti kepiting direbus…….hehehe……

(ps: nama dan peristiwa cerita ini cuma kebetulan & kayalan belaka, dan masih bersambung terus…..)

No comments:

Post a Comment