Sambil duduk diruang tunggu yang nyaman bersama dengan beberapa orang lainnya, kami menonton siaran TV yang disediakan. Acaranya ya itu2 aja…membosankan, aku lebih suka mengakses berita dari koran online, macam “detic.com atau kompas.com”.
Mendadak ditayangkan wawancara dengan seorang mantan petinggi Polri yang menyatakan adanya makelar2 kasus dijajaran Mabes nya. Haha….kenapa baru sekarang dia mengungkapkannya yaa…? Terkesan dia seperti seorang pahlawan pembela kebenaran dan keadilan. Memang itu baik, tetapi menurutku pasti ada maksud lainnya selain demi penegakan hukum. Entah apa motifnya, yang jelas opini masyarakat pasti cepat sekali terbentuk. Akan ada reaksi pro dan kontra terhadap sikap si mantan petinggi Polri tersebut.
Aku masih ingat, beberapa bulan sebelumnya dia begitu dicaci maki gara2 mengeluarkan istilah “Cicak-Buaya”, sampai atasannya harus meminta maaf kepada publik. Perseteruannya terhadap “orang” KPK mengakibatkan munculnya dukungandi FaceBook terhadap si “Cicak” dengan jumlah lebih dari 1 juta member. Benar2 luar biasa, dan dukungan tersebut membuahkan hasil positif. Sii “Buaya” pun menuai kritikan pedas, sampai akhirnya si petinggi Polri tersebut dicopot dari jabatannya.
Namun sekarang situasi malah jadi terbalik. Si”Buaya” benar2 menunjukkan kekuatan rahangnya, atasannyapun tidak berani mencolek dia, apalagi menangkapnya, bahkan opini massa pun berbalik mendukungnya, persis seperti pahlawan, bahkan ada opini yang mendukung si “Buaya” untuk menjadi ketua KPK. Benar2 luar biasa….!
![](http://2.bp.blogspot.com/_-CQfGVSJqR0/S6JfkghLabI/AAAAAAAAAtE/CuSTuVrAuog/s320/Srex-BongJovi-Gift.jpg)
Aku lantas berpikir, nampaknya batas antara seseorang dengan predikat” Penjahat/bajingan dan Pahlawan” sangatlah tipis, begitu mudah untuk berganti posisi. Ataukah.....sebenarnya Pahlawan dan Penjahat merupakan sisi yang berbeda dari satu koin uang…? Entahlah….aku merasa perlu pemahaman yang lebih mendalam lagi tentang filsafat. Namun sepertinya aku punya pendapat bahwa seorang pahlawan maupun penjahat besar, biasanya adalah orang2 cerdas yang memiliki kepribadian psikotik, atau bisa dikatakan mereka adalah orang2 Psikopat. Mempunyai kemampuan mempengaruhi pikiran dan mengerakkan orang banyak, menggalang opini dan emosi, memiliki ambisi tersembunyi, berpenampilan santun tetapi sebenarnya kejam dan buas.
Sejarah dunia mencatat tentang orang2 hebat, seperti : Jengis Khan, Napoleon B, Hitler, Stalin, memang menunjukkan mereka adalah orang2 cerdas dan Psikopat…..Mungkinkah dunia ini memang membutuhkan keberadaan orang2 seperti itu...?, tetapi tentunya demi kebaikan dan kesejahteraan seluruh umat manusia.....bisakah...?
PS: Hati-hati terhadap air mata buaya......tetapi lebih berhati-hatilah terhadap air mata cicak…..karena bila cicak sampai ber-air mata, maka itu bukanlah cicak…..
No comments:
Post a Comment