Wednesday, November 4, 2009

Dia Kesepian


klien terakhir baru saja meninggalkan pintu, pulang....Aku tidak yakin apakah dia merasa lega atau tidak, merasa puas atau masgul hatinya. Tidak mudah memang memberi solusi atas permasalah-permasalahan yang di hadapinya dalam satu-dua sesi pertemuan.
Klienku ini adalah seorang wanita karier, berusia 37 tahun, bekerja di suatu instansi pemerintah/BUMN, status single. Sebenarnya secara fisik tidaklah mengecewakan kalau boleh kunilai dengan skala kecantikan 1-10, dia kuberi nilai 7. Keluhan dia sebenarnya klasik sekali yaitu berkaitan dengan gangguan kesehatan yang menyebabkan menurunnya performa dia dalam bekerja. Sudah hampir 3 bulan ini dia mengeluh nyeri kepala sebelah, tidak ada nafsu makan dan sering sesak nafas. Nn Tery (sebut saja begitu namanya) sebenarnya sudah konsultasi ke teman sejawat lain, sudah ditangani dengan baik tetapi belum ada perbaikan yang nyata, bahkan akhir-akhir ini mengeluh sering mengalami kelemahan pada ke dua kaki nya manakala harus naik-turun tangga 1 lantai. Kemudian di rujuklah Nn Tery ke aku. Dari surat rujukan yang kuterima tertulis diagnosis dia adalah "observasi chepalgia et causa psychoneurosis"....hhmmm....ini susah buatku...karena bisa jadi diagnosis ini mengarah ke penyakit yang lebih berat akibat adanya sesuatu di otak...bisa juga hanya karena faktor psikis belaka...dan ini kadang-kadang sering menjadi keranjang sampah diagnosis, manakala dari pemeriksaan radiologis, laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya tidak diketemukan kelainan.
Dari hasil wawancara memang terkesan bahwa keluhan2 Nn Tery wajar sekali, penampakan dia akan nyeri yang dideritanya memang sesuai, mungkin hanya seorang aktris/pemain watak yang bisa menandinginya. Tetapi yang namanya pemeriksaan fisik memang tidak bisa di tipu, kelemahan pada kedua kakinya tidak sesuai dengan kemampuannya yang begitu kuat manakala ku test dengan metode standar pemeriksaan kekuatan otot, dimana hasilnya adalah nilai 5, yang merupakan nilai tertinggi dimana nilai 0 (nol) adalah keadaan lumpuh total. Setelah itu kemudian disusul dengan tes kemampuan saraf sensorik dan motorik, reflek-reflek sendi sudah kuduga hasilnya juga baik. Berlanjut dengan pemeriksaan kondisi mental dengan menggunakan instrumen "mini mental state" dangan chart skala depresi dan hasilnya ketahuan deh....nilainya jeblog....dengan kata lain memang benar Nn Tery ini mengalami gangguan psikis berat yang mengakibatkan timbulnya keluhan secara fisik, biasanya disebut sebagai "psychosomatic disease". Dari beberapa kesempatan wawancara ternyata memang faktor kesepian dan rasa hampa lah yang menyebabkan timbulnya keluhan itu. Nn Tery sudah bekerja sejak usia 23 tahun, berarti sudah 13 tahun dia meniti karier. selama ini dia bekerja secara total dan penuh dedikasi dan ambisi untuk mencapai taraf tinggi sebagai bentuk aktualisasi dirinya sebagai seorang wanita karier. Setelah dia mencapai apa yang diinginkannya dimana segala sesuatu kebutuhan dan keinginannya dapat terpenuhi hanya dengan menjentikkan jari atau mengangkat telepon sebagai fasilitas seorang "boss".
Yah....dia mengalami kesunyian dan kesepian, apa yang telah dicapainya tidak lagi memberikan tantangan,dia juga merasa lelah dengan situasi pekerjaannya sekarang, dia bosan dia jenuh tetapi dia tidak bisa begitu saja mengungkapkan keluhannya kepada sembarang orang mengingat jabatannya, dia merasa kesepian di kantor, dirumah di jalan dan di dunia.. .....dia merasakan bahwa kondisi ini sangat menakutkan, melebihi ketakutannya terhadap kuburan atau kematian. Yah, memang benar manusia tidak akan mampu hidup secara fisik saja, dia akan menjadi seorang robot, bahkan zombie....manusia yang hidup namun secara psikis "mati". Kesepian dan kesunyian ternyata sedemikian menakutkan.

No comments:

Post a Comment