Minggu pagi, matahari belum lagi menampakkan diri, tetapi semburat sinar keemasannya telah mewarnai langit di ufuk timur. Ayam jago piaraan pak Asyangar terbangun dan meneriakkan salam pagi, berulang-ulang …dan semakin lama semakin parau suaranya, sampai ayam tersebut berhenti berkokok karena malu mendengar suaranya sendiri.
Pak Asyangar terbangun, di liriknya arloji Omega bersepuh emas yang merupakan hadiah dari sobat karib nya pak Nasruludin, biasa di panggi si Udin. Dia ingat bahwa sobatnya si Udin adalah penghubung seorang investor dari Ibu Kota yang meng-gol kan proses pembangunan lapangan golf di perbatasan desanya, yang kebetulan dekat dengan kota.
Sebenarnya pak Asyangar masih merasakan kelelahan yang memuncak, akibat pesta dangdut yang diadakan semalam untuk memperingati pesta emas 25 tahun sunatnya. Dia capek karena hamir 2 jam ia berjoget dan bergoyang mengikuti irama dangdut yang dibawakan artis mbak Kadee….ditambah teman jogetnya yang betul2 hot, cewek selingkuhannya yang berprofesi sebagai pemilik warung kopi di sebelah balai desa, namanya mbak Ranee.
Pak Asyangar sebenarnya sudah lebih 6 bulan menjalin hubungan gelap dengan mbak Ranee, sejak menginjak tahun ke 2(dua) menjabat sebgai Kades. Mulanya dia tidak begitu ‘ngeh’ dengan kehadiran warung kopi nya, tetapi seiring dengan kerapnya dia menerima kunjungan tamu, maka warung mbak Ranee merupakan penyelamat manakala mendadak diperlukan sebagai asisten logistik untuk melayani kebutuhan suguhan kopi dan makanan kecil atau gorengan untuk para tamu. Lama kelamaan timbul rasa tertarik diantara keduanya.
Pak Asyangar selain ganteng, berwibawa dengan kumis lebatnya, dia juga lemah lembut terhadap wanita cantik, tetapi bisa juga keras dan tegas terhadap para bawahannya. Sedangkan mbak Ranee adalah gadis desa setempat yang kebetulan dikaruniai wajah manis, berkulit putih, berhidung mancung, tinggi semampai dan tutur bahasa santun, namun sialnya karena orang tuanya tidak mampu menyekolahkan di SMA, kemudian dia bekerja dengan mengikuti kelompok penari jaipong keliling, tetapi tidak betah, karena kawatir dadanya makin mlorot akibat kebanyakan uang saweran. maka dia menerima diri bekerja dengan membuka waralaba warung kopi. Hubungan gelap atau perselingkuhan yang mereka lakukan, bukan dilakukan atas dasar paksaan atau sekedar oprtunistis, tetapi murni karena kesadaran dan keikhlasan belaka. Yang pasti mereka melakukannya kontak fisik dengan cara yang berhati-hati sekali.
Pak Asyangar sangat bangga dengan desanya, karena setelah dua tahun menjabat sebagai Kades, maka sudah seluruh wilayah desanya terjangkau aliran listrik, padahal tadinya Cuma 30 % warga desa yang menikmati listrik PLN.
Cuma akhir2 ini sering terjadi pemadaman arus listrik yang tidak jelas waktunya, kadang di pagi hari, siang hari, bahkan pernah dari petang sampai tengah malam listrik baru menyala. Hal ini sering dikeluhkan oleh penduduk desa saat dilaksanakan rapat dengan aparat desa dan tokoh2 masyarakat. Intinya masyarakat merasa keberatan dengan adanya pemadaman listrik atau listrik byar-pet seperti ini, yang hampir tiap hari terjadi. Banyak kegiatan masyarakat yang terhambat, seperti menonton sinetron dan bola di TV, pengajian2 di surau atau masjid, bahkan mereka juga keberatan dengan harus membeli lilin tiap hari karena minyak tanah sudah tidak dijual lagi didesa mereka. Apalagi selama ini mereka termasuk taat membayar listrik. Pak Asyangar menanggapinya dengan santai saja, karena memang ini diluar kuasanya. Dia hanya menjawab bahwa permasalahan ini akan disampaikannya dalam rapat Tingkat Kecamatan dengan pejabat PLN yang akan diadakan 2 minggu lagi. Tetapi sebenarnya ada hal lain yang menyebabkan pak Asyangar sebenarnya senang dengan pemadaman listrik yang terjadi, terutama bila malam hari. Kenapa begitu? Karena dia mempunyai alasan buat sang istri untuk meninggalkan rumah untuk keperluan menghubungi kantor pelayanan gangguan PLN di Kecamatan… padahal itu adalah kesempatan dia untuk melakukan pertemuan rahasia di kantor balai desa dengan si mbak Ranee……hehehe….pak Asyangar tidak perlu repot2 janjian atau sms, cukup dengan ‘miscall’ saja, maka mbak Ranee dalam tempo 15 menit sudah berada di kegelapan ruang balai desa…hehehe…..siap ber-asyik masyuk ria…….
Karena memang nasib pak Asyangar lagi mujur, maka padamnya listrik PLN tersebut berlangsung terus menerus, dan masyarakat sudah tidak sabar menunggu hasil pertemuan pak Asyangar di kantor Kecamatan dengan pejabat dari PLN, masyarakat mengancam akan melakukan demo di kantor kecamatan, bahkan bilamana perlu sampai ke kantor kabupaten. Pak Asyangar menolak tegas dengan rencana demo tersebut karena sebenarnya dia lebih suka dengan keadaan listrik seperti sekarang ini.
Untuk menenangkan masyarakat yang mulai gelisah, kemudian pak Asyangar mengumpulkan warga masyarakat dan para perangkat desanya, dan mengadakan acara rapat terbuka yang diadakan di kantor balai desa dengan dibawah penerangan lampu lilin dan teplok, suasana remang2 memang, karena memang listrik padam. Pak Asyangar selaku Kades akan melaporkan hasil pertemuannya dengan pihak PLN. Dalam rapat tersebut pak Asyangar membacakan surat yang seolah-olah merupakan jawaban dari PLN yang isinya berupa pengumuman sbb:
“Mulai besok pagi sudah tidak ada lagi pemadaman listrik bergilir, diganti dengan penyalaan listrik bergiliran”
Masyarakat bertepuk tangan dengan gegap gempita sambil bersalam-salaman dan ber peluk-pelukan , kemudian mereka pulang kerumah masing2 dengan wajah riang untuk menyampaikan kabar gembira tersebut kepada keluarga mereka.
Pak Asyangar menyeringai dengan wajah puas sambil mengelus-ngelus kumisnya kemudian menekan keypad BlackBerry China nya……., setelah terdengar nada terima…… kemudian dia tekan tombol ‘end’.
No comments:
Post a Comment