Belum selesai surat kabar dan media massa lainnya mengulas berita tentang kasus bunuh diri dengan cara menjatuhkan diri dari suatu mall di Jakarta, sudah disusul dengan kasus baru, sama-sama menjatuhkan diri, tapi dari gedung apartemen, juga di Jakarta, dan korbannya kok ya kebanyakan perempuan muda…hmm…sayang sungguh sayang kalau mereka melakukannya.
Sepertinya aku kawatir nanti seakan-akan menjadi tren bagi para perempuan muda yang sedang dilanda keputus-asaan untuk melakukannya. Seharusnya perlu dilakukan semacam tayangan khusus dari para ulama atau tokoh agama, kalau perlu para Guru dan para Orang Tua untuk berbicara di media massa dan memberikan himbauan secara nasonal supaya jangalah nantinya jatuh lagi korban-korban bunuh diri secara sia-sia.
Kalau kita membaca dari buku2 referensi tentang bunuh diri, pasti akan di jelaskan tentang definsi dan tinjauan secara ilmiah.
Bunuh diri di definisikan sebagai :“perbuatan menghentikan hidup sendiri yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau atas permintaannya.”
Dari kalimat diatas sudah dapat disimpulkan bahwa tindakan bunuh diri tidaklah dilakukan atas pengaruh atau anjuran seseorang, bila itu terjdi namanya sudah bukan bunuh diri tetapi pembunuhan.
Tentang alasan (motif) kenapa seseorang melakukan buuh diri, di media massa maupun menurut pendapat para nara sumber yang ahli di bidang ilmu psikologi dan kejiwaan, sering dikarenakan beberapa hal, yaitu :
1. Dilanda keputusasaan dan depresi berat.
2. Cobaan hidup dan tekanan lingkungan.
3. Gangguan kejiwaan / psikopat scizophrenia
4. Himpitan Ekonomi atau Kemiskinan (Harta / Iman / Ilmu)
5. Penderitaan karena penyakit yang berkepanjangan dan tidak sembuh-sembuh.
Kalau menurut pembagian ilmu sosiologi yang di anut oleh kebanyakan kurikulum di dunia pendidikan tinggi adalah :
1. egoistic suicide (bunuh diri karena urusan pribadi),
2. altruistic suicide (bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain), dan
3. anomic suicide (bunuh diri karena masyarakat dalam kondisi kebingungan
Bagaimana dengan pelaku bom bunuh diri…? Apakah mereka juga termasuk dalam kategori “ikhlas” bunuh diri…? Atau sebenarnya mereka di bunuh dalam suatu pembunuhan terencana yang di kemas seolah-olah suatu tindakan bunuh diri?
Ahh….aku hanya bisa menduga-duga saja…bahwa pelaku bom bunuh diri itu tidak sama dengan orang2 yang melakukan bunuh diri dengan melompat dari gedung, karena mereka ini tidak mengikut sertakan kematian orang lain. Pelaku bom bunuh diri sebenarnya hanyalah “korban pembunuhan terencana yang ikut mengorbankan (membunuh) orang lain”
No comments:
Post a Comment