Thursday, May 13, 2010

Oli ku Fastron

Mau cerita yang ringan soal aktifitas ku hari Kamis yang kebetulan merupakan hari libur. Karena tanggung buat ambil cuti ditambah anak2 pas nggak musim liburan jadi kami habiskan saja di rumah. Anak2 juga kayaknya malas mau pergi keluar rumah, katanya mending fesbukan sama maen game on line…Ok dah..aku izinkan tapi cuma sampai tengah hari. Sementara istri asyik di dapur bikin sponge cake.

Aku sendiri berencana mau “ngolong”. Ini sebenarnya istilah yang ku buat sendiri manakala ada waktu luang buat merawat mobil kami. Terus terang aja aku termasuk orang yang nggak begitu mantab dengan perawatan rutin yang dilakukan oleh mekanik bengkel, kalau hanya soal perawatan rutin seperti ganti oli ,cek mesin dan memeriksa kolong mobil aku lebih suka melakukan sendiri. Ke bengkel kulakukan kalau sudah ada tanda2 nggak beres, walaupun itu kejadian yang jarang sekali terjadi.

Kami memiliki tiga buah mobil pribadi. Terdiri dari MPV, Sedan dan City car. Mobil yang biasa kupakai sehari-hari adalah yang sedan, sedangkan istri dan anak-anak menggunakan city car. Buat yang MPV malah jarang keluar, biasanya kami gunakan manakala mau bepergian keluar kota, atau membawa barang yang berukuran besar atau berbobot lumayan berat, juga manakala kami setiap hari Sabtu-Minggu pulang ke rumah kami yang di Kopeng buat bersantai sejenak melepaskan penat pikiran setelah beraktifitas seminggu di kota Oslo.


Hari ini kebetulan jatah mengganti Oli mobil Sedan, aku biasa menggantinya dengan oli sintetik Pertamina - Fastron SAE 10W-40. Begitu juga buat mobil yang lainnya, begitu jatah servis + oli gratis dari dealer habis, maka oli standart pabrik ku ganti dengan Fastron. Pengalamanku selama ini, oli pertamina lah yang terbaik untuk mobil di Indonesia…memang kenyataannya begitu. Apalagi untuk yang seri Fastron, terasa beda banget, start lebih cepat, tarikan lebih ringan dan pemakaian bensin lebih irit. O ya…oli Fastron memang direkomendasikan buat mobil2 keluaran baru, sudah injeksi, pake catalytic converter dan minimal memenuhi standar emisi Euro-2. Harganya per gallon sekitar 165-200 ribu, tergantung kita beli di mana, kebetulan aku punya kenalan “client” pemilik Pom bensin, dia ngasih harga 165 rb, dan dijamin oli nya asli.

Pemakaian oli fastron kalau menurut rekomendasi dari milis Pertamina bisa sampai 15 ribu KM untuk mobil sehat dan pemakaian normal, tapi aku biasa menggantinya setiap 10 ribu KM. Kalau kita ngikuti aturan bengkel2…wah…mereka menganjurkan ganti oli setiap 5 rb KM. Yah..menurutku itu pemborosan, malah kesannya mencurigakan, jangan2 olinya nggak beres…kok nggak berani sampai 10 atau 15 ribu Km…?...iya kan…….

Beda lagi buat motor Honda Tiger Revo ku, motor itu malah lebih cocok kalau memakai oli Pertamina biasa (murah) yaitu Mesran Super SAE 20-40. Pernah ku coba menggunakan Oli mesran Prima dan Fastron, ternyata malah tarikannya kurang responsif, terasa kopling nya selip. Mungkin terlalu licin, karena mekanisme kopling motor itu tipe basah, dimana kopling direndam dalam oli. Selain itu ternyata mesin Motor2 Honda yang diproduksi di Indonesia (seri GL Pro-Tiger), masih menggunakan teknologi kuno, bodi nya aja yang modern. Sehingga lebih cocok menggunakan oli biasa, bukan yang sintetik.

Begitu teman-teman ceritaku tentang hari libur Kamis kemaren. O ya… posting ini bukan untuk promosi oli Pertamina atau menjelekkan merek lain…sama sekali bukan, Cuma sekedar berbagi pengalaman aja….hehe…

No comments:

Post a Comment