Sunday, July 11, 2010

SIEM - Solo

Solo. Surakarta.
Who : Aq, Rinta, Dini, Rista
Where : Solo Berseri
When : Jumat sabtu 9-10 Juli 2010

Kota yang letaknya nggak begitu jauh sama Jogja. Kalo naek Kereta Prameks cuma butuh 1 jam perjalanan. Harga tiketnya pun cukup murah, antara 8.5oo - 9.5oo perak.

Hari itu, dimulai dari jam setengah 9 aq ma Rinta sampe di Stasiun Tugu Yogyakarta. Kereta berangkat tepat jam 08.35. Nyaris? Memang. Tapi untungnya masih sempet. Setelah perjalanan 1jam kita turun di Stasiun Balapan Solo dan dijemput sama Dini. Dari sana kita ber3 naek becak ke Mangkunegaran Solo.

Mangkunegaran Solo

Burung kakaktua peliharaan Kraton

Mangkunegaran Solo. Di sini kita sempet muter2 Kraton sambil dijelaskan ini-itu sama Mas Guide. Katanya, Kraton ini (Puro = Karaton) terletak di pusat kota Solo, diantara Jalan Ronggo Warsito, Jalan Kartini, Jalan Siswa dan Jalan Teuku Umar. Istana Mangkunegaran adalah tempat penyimpanan kesenian dan budaya, misalnya tarian topeng klasik, wayang orang (tarian drama), pakaian, wayang kulit dan wayang kayu, patung religius, perhiasan dan benda antik. Habis dari sana kita ber3 jalan ke Pasar Triwindu.

Pasar Triwindu

Di pintu masuk Pasar Triwindu

Pasar Triwindu.
Letaknya di Jl. Diponegoro. Konon katanya namanya sekarang berubah jadi Pasar Windujenar. Apapun namanya, yang jelas di sini ada banyak banget barang2 jadul. Dari Gamaphone, gembok guede, kacamata jadul, kamera jadul, uang kuno, setrika kuno,cap batik, dll, dsb, dkk. Jadi,kalo pengen nyari barang2 jadul langsung saja datang kemari. Setelah puas melihat2, aq dan Rinta sempet beli baju kembar bertuliskan "Solo". Norak?haha. Mungkin. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Ciwalk (ternyata di Solo juga ada).

Poster SBC 2010

Ciwalk Solo. Sebuah jalan trotoar panjang yang di kanan kirinya terdapat toko2. Katanya di tempat ini sering diadakan SBC (Solo Batik Carnival). Sayangnya SBC 2010 sudah diadakan tanggal 23 Juni 2010 kemarin dengan tema "Sekar Jagad". Di Ciwalk ini kita sempet mampir beli Nasi Liwet. Makanan khas Solo yang berupa nasi gurih (dimasak dengan kelapa) mirip nasi uduk, yang disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam (daging ayam dipotong kecil-kecil) dan areh(semacam bubur gurih dari kelapa).Harganya pun cukup terjangkau, hanya sekitar 6.ooo perak. Setelah kenyang,kita jalan ke Kauman-Kampung Batik.

Kampung Batik Kauman

Kampung Batik Kauman.
Kampung yang menyandang Kampung Wisata Batik ini berada di kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta. Letak kelurahan ini mendiami areal tanah seluas 20.10 hektare. Konon, keahlian membatik yang dimiiliki warga Kauman adalah warisan turun temurun dari Ndalem Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Disamping produk batik, kampung batik Kauman juga dilingkupi suasana situs-situs bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo, limasan, kolonial dan perpaduan arsitektur Jawa dan Kolonial. Setelah lelah berjalan di Kauman, kami beristirahat di Masjid Gede Solo.Dari sana qt masuk ke Masjid Gede Solo buat istirahat sebentar.

Masjid Gede Solo

Istirahat di Masjid Gede Solo

Masjid Gede Solo. Sama seperti di Yogyakarta, Kota Solo pun memiliki masjid yang letaknya di sebelah barat Alun2 dan dekat dengan Kraton. Bahkan di bagian belakang masjid juga terdapat kuburan (entah kuburan miliki siapa) seperti di Masjid Gede Jogja. Setelah istirahat sebentar, kami menuju Kraton Kasunanan Solo.

Suasana di belakang Kasunanan Solo

Kraton Kasunanan Solo. Kraton ini dibuka untuk umum hanya sampai jam 13.3o. Sayangnya kita sampai sana jam 14.oo, jadi kita tidak bisa membeli tiket masuk. Tapi perlu diketahui bahwa Kraton Kasunanan Solo ini sangat mirip dengan yang ada di Jogja. Baik urutan tempatnya hingga acara2 yang diselenggarakan di sana. Menurut Mas Guide di Mangkunegaran, Kraton Kasunanan Solo dan Mangkunegaran Solo adalah saudara, tapi ada sebuah syarat yang diajukan Kraton Kasunanan jika Mangkunegaran ingin berdiri. Yaitu "apa yang sudah dimiliki Kraton Kasunanan tidak boleh dimiliki oleh Mangkunegaran". Nah, apa saja bedanya ya?
Setelah mengitari kompleks Kraton dan istirahat sejenak, kita menuju ke Alun2 Selatan. Disana ada kandang kerbau yang katanya "disucikan" oleh masyarakat.

Memberi makan kebo albino

Kerbau albino atau sering dipanggil Kebo Bule yang ada di alun2 selatan ini adalah keturunan kerbau milik Kyai Slamet. Kerbau ini dijadikan ikon saat upacara 1 Sura. Bahkan masyarakat pun rela berebut kotoran kebo bule karena dianggap bertuah. Beruntungnya aq sama Dini bisa memberi makan si Kebo Bule itu. Siapa tahu kita juga dapet berkahnya. haha.

Karena kita sudah capek, kita pun pulang ke rumah Dini buat istirahat.
Habis Magrib perjalanan dilanjutkan ke Galabo.

Galabo

Narsis di depan air mancur

Narsis lagi di deket gapura

Galabo atau singkatan dari Gladag Langen Bogan adalah tempat berkumpulnya para penjual makanan yang sengaja digiring ke sana oleh Pemda Solo untuk mengisi wisata kuliner Solo di malam hari.Lokasinya di sebelah timur bundaran Gladag, tepatnya di jalan Mayor Sunaryo di depan Pusat Grosir Solo(PGS) dan Beteng Trade Center. Pada siang hari, tempat ini merupakan jalan umum dan pada malam hari disulap menjadi tempat makan yang menjual segala macam makanan khas kota Solo. Di sini kita pesen Nasi Timlo, yang terdiri dari campuran nasi, mie putih (soun), suwiran daging ayam, sosis solo, dan telur kecap. Di sini kita juga sempet foto2 di sekitar PGS dan air mancurnya. Setelah puas bernarsisria kita menuju ke Stadion R. Maladi.


Logo SI(c)EM 2010

Pentas SI(c)EM 2010

SIEM 2010 menggunakan teman SI(c)EM atau Solo International Contemporary Ethnic Music. Penambahan kontemporer bukan berarti alat yang digunakan sangat modern, tapi lebih karena musik yang disajikan terus berkembang. Kita nonton SIEM hari ketiga. Bintang tamunya dari Singapura, Zimbabwe, Riau, Makassar, dll. Acaranya bener2 memuaskan, terbukti dari penuhnya lapangan stadion, apalagi tiket masuknya gratis! Setelah acara selesai kita pulang ke rumah Arista jam 23.oo.

Besoknya aq sama Rinta pulang ke Jogja. Alhamdulillah sampe Jogja dengan selamat.

Uhuuuuuuuuuy..liburan yg menyenangkan. Terima kasih temans. Terima kasih Solo XP

No comments:

Post a Comment