Wednesday, December 24, 2008

New Year Resolution


Beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun yang baru ; 2009
Kita akan menyongsongnya dengan penuh harapan dan optimisme, bahwa di tahun yang baru nanti kita akan memasuki situasi baru yang lebih baik di banding tahun yang silam.

Dalam waktu yang tersisa ini saya mengajak sahabat sekalian untuk melihat kebelakang, introspeksi diri tentang apa2 yang telah kita perbuat, apa saja yang telah kita capai dan apa saja yang belum sesuai dengan target yang telah di tentukan.

Semoga gambaran optimisme di tahun yang baru dapat memupus gambaran2 buruk yang ada di tahun yang lama.
Sehingga pada tanggal 1 Januari 2009 mendatang, kita dapat melangkah dengan penuh percaya diri.


"It was January the 1st
I turned over a new flower
It was clean on the top side
But had bugs underneath "

HAPPY NEW YEAR …!!

Srex Aswinto

Monday, December 22, 2008

Kura Kura _ Tiram & Kata (#5)


Kura : Tiram…..apa yang kau lakukan di luar….? Sudah larut malam, tidurlah....
Tiram : Aku belum mengantuk Kura.....kemarilah, mendekatlah kesampingku...Lihatlah ke langit di atas kita, tidakkah tampak olehmu bintang-bintang berkelip-kelip dengan indahnya...?
Kura : Yah....memang indah sekali....seolah-olah bintang-bintang itu saling berlomba-lomba memamerkan keindahannya, kecemerlangannya....
Tiram : Mereka sedang berbicara.....berbicara kepada kita....kepada siapapun yang saat ini sedang memandang langit di atas kita.
Kura : tahukah kau Tiram? Apa yang dikatakan bintang-bintang itu kepada kita...?
Tiram : Aku tidak tau secara persis bahasa bintang Kura....tetapi mereka sedang menyampaikan pesan, pesan dari tempat yang sangat jauh.....pesan yang sangat tua..
Kura : Apa yang kau maksud dengan pesan yang sangat tua Tiram ku sayang....?
Tiram : Pesan itu telah dikirimkan ribuan, jutaan, bahkan miliaran tahun yang lampau....menembus ruang dan waktu....bahkan aku sendiri tidak yakin, apakah bintang-bintang tersebut masih ada, masih berada di tempatnya....
Tapi yang pasti pesan itu abadi dan masih akan terkirim terus bahkan sampai kita tiada....
Pesan itu dipancarkan keseluruh planet-planet di alam semesta ini dalam bahasa yang universal....
Kura : Bahasa universal...? apakah itu....?
Tiram : Bahasa cinta...
Kura : ...tetapi....apakah cinta memiliki bahasa..?
Tiram : Ya...Cinta memiliki bahasanya sendiri....Tidak harus tersurat, bisa juga tersirat, bahkan dalam diam sekalipun.
Kura : Tiram....tataplah mataku...apa yang kau baca...?
Tiram : Ku baca...tulisan yang sangat indah....”aku mencintaimu”.
Kura : Benar....Ternyata, dalam diam pun Cinta berkata-kata......


(4@choco-pie)

Friday, December 19, 2008

Kura Kura – Tiram & Tembok (#4)



Tiram : heiii Kura!....kamu kok keliatan aneh....
Kura : Emang kenapa?
Tiram : Akhir2 ini sering ku lihat kamu berjalan mondar-mandir disamping tembok itu....ada apa si....? cari ilham? Atau ada yang hilang...?
Kura : Ah nggak kok...aku Cuma lagi berpikir aja.....
Tiram : Mikirin apa? Kalo bisa aku bantu mikirin....kan aku Tiram yang cerdas..hehehe.....
Kura : Aku pengin tau ada apa dibalik tembok yang tinggi ini....aku ingin melihat sisi sebelahnya, tapi aku belum menemukan caranya....
Tiram : Oohhh....kenapa tidak kamu panjat aja itu tembok?
Kura : Terlalu tinggi...
Tiram : Bagaimana kalau kita bongkar saja...?
Kura : Terlalu keras.....terlalu kokoh.....
Tiram : Kita gali saja tanah dibawahnya...dan kita bisa menerobosnya....?
Kura : Cakarku tidak kuat, apalagi dasar tembok ini terbuat dari batu karang ....
Tiram : Kalau begitu kita hancurkan saja...!, kita ledakkan ....kita cari senjata roket, dinamit , kita rudal....atau kalo perlu kita bom nuklir sekalian...!!! (kesal!)
Kura : Hahaha....Tiram kamu bisa aja......kalo itu kita lakukan, bisa-bisa kita ikut hancur bersama tembok ini....lagian mau cari dimana senjata kayak gitu....
Tiram : Berarti tembok ini memang tidak bisa kita tembus..?
Kura : Mungkin bisa...Cuma kita belum tahu caranya...untuk itulah aku berpikir terus....

Tiram : Kura....
Kura : Ya....
Tiram : Tembok ini mengingatkan aku....ada tembok lain ... yang juga sangat kokoh.....
Kura : Oh ya....tembok apa itu...Tembok China? Tembok Berlin atau tembok Ratapan...?
Tiram : Bukan itu...tembok itu tidak terlihat...
Kura : Tembok apa itu...? dimana letaknya Tiram....?
Tiram : Tembok hati.....
Kura : Maksud mu?
Tiram : Yahh....tembok itu tidak terlihat, tetapi sangat nyata...membentengi hati kita masing-masing....membentengi semua orang yang memilikinya.....
Kura : Teruskan....
Tiram : Tembok itu diperkuat dengan adonan pengeras yang terbuat dari; moral, nurani, harga diri, adat istiadat, sumpah setia, ketidak jujuran dan keangkuhan....
Kura : Kalau begitu tembok itu lebih sulit di tembus dibanding tembok yang nyata ini ...iya kan....?....imposible....?
Tiram : Tapi aku yakin masih ada alat untuk menembusnya.....aku sangat yakin Kura....
Kura : apa itu...katakan Tiram....
Tiram : ....Cinta...& ...Doa.....yang tulus.
Kura : Oohhh....I see....

(Tx4*A.pie)

Monday, December 15, 2008

Harga BBM Turun ..... Wow..!!


Kemaren waktu mampir isi bensin rasanya ada yang beda. Biasanya buat perjalanan sehari abis 60 rb yah...10 liter sehari ngepas. Eh kemarin dapet lebih...lumayan...bisa ngurangi pengeluaran rutin, pengeluaran terbesar keluargaku (aku,istri & anak2) emang di sektor biaya transportasi.


Biasanya aku ninggalin pom bensin dengan 'kutukan' ke pemerintahan SBY - JK, dan penyesalan kenapa dulu kok nyoblos dia....kemaren sudah berganti dengan doa syukur dan harapan dia semoga sukses di pemilu 2009.
Semoga bisa turun lagi deh harga BBM....bosan naik terus...., bikin sakit hati.

Sunday, December 14, 2008

MATA HARI (Margaretha Geertruida Zelle)


Artikel saya kali ini tentang seorang wanita yang sekitar 1 abad yang lalu pernah hidup dan tinggal di Indonesia, tepatnya di Ambarawa (Banyubiru), sekitar Salatiga. Daerah di mana sekarang saya berdomisili.
Buat masyarakat disini nama Mata Hari merupakan nama yang asing, kecuali buat sebagian orang yang memang mengerti sejarah masa silam maupoun orang yang concern dengan sejarah Mata Hari.

Mata Hari bagiku merupakan salah seorang wanita yang menorehkan catatan sejarah yang menghasilkan cerita2 yang luar biasa indah dan berakhir tragis. Mata Hari merupakan wanita yang meninggalkan dunia dengan seabreg pertanyaan, dia merupakan wanita yang dicintai oleh banyak orang, dirindukan dan menimbulkan pertanyaan melebihi jawaban yang ada.

Ya…! Dia adalah wanita yang hanya akan muncul dalam abad-abad tertentu. Mungkin bisa disamakan dengan sejarah (legenda) tentang ; Dellilah, Cleopatra, Joan d’arch, Marie Antoinette, bahkan yang terakhir Lady Di. Kematian mereka diratapi banyak umat manusia, mereka dianggap sebagai wanita-wanita yang memiliki daya tarik luar biasa, kesensualitas, kecerdasan, keberanian, kecintaan...yang berujung dengan kematian yang tragis.
Mata Hari adalah nama panggung dari ”Margaretha Geertruida Zelle (Grietje ) Lahir di Leuwarden, Belanda 7 Agustus 1876 (Leo), meninggal di hukum tembak mati di Perancis pada 15 Oktober 1917, dengan tuduhan mata-mata.



Pada usia 18 tahun dia menikah dengan seorang tentara angkatan laut Belanda yang berusia 20 tahun lebih tua (Rudolph MacLeod )1 Mei 1897 keluarga baru ini bertolak ke pulau Jawa. Mereka ditempatkan di Ambawara, Jawa Tengah, di mana pada 2 Mei 1898 Grietje melahirkan Jeanne Louise yang lebih dikenal dengan nama Non, panggilan orang-orang lokal terhadapnya.
Setahun kemudian mereka dipindah ke Medan. Sebagai komandan garnisun, Rudolph mendapat rumah yang luas. Gaya hidup Grietje mulai disesuaikan dengan posisi suaminya, pakaian-pakaian mode terakhir yang dikirim dari Amsterdam; fasih berbahasa Jerman, Prancis, Inggris, Melayu; bermain piano; berdansa dan menari…
27 Juni 1899 datang kemalangan. Ketika tiba di rumah, Grietje mendapati kedua anaknya menjerit-jerit kesakitan. Tubuh mereka melintir-lintir di tempat tidur. Rudolph berlari memanggil dokter. Norman kecil yang baru berusia 2 tahun sudah meninggal dunia ketika dokter tiba. Non berhasil diselamatkan. Kedua anak itu diracun, entah oleh siapa. Diperkirakan oleh orang lokal yang sakit hati terhadap Rudolph.
Mereka tenggelam dalam kesedihan, penyesalan, dan saling menyalahkan. Rudolph ditarik kembali ke Jawa.
Kehidupan perkawinan mereka goyah. Rudolph bermabuk-mabukan, Grietje mengusir kesedihan dengan membaca kisah-kisah Hindu. Pada 1902 Rudolph memutuskan untuk kembali ke Belanda. Di Amsterdam mereka bercerai, Non diasuh oleh ayahnya.
Grietje kini sendiri. Tanpa uang, tanpa pekerjaan. Oktober 1903, ia mencoba peruntungan dengan pergi ke Paris, kota paling gemerlap bagai lilin menarik perhatian laron-laron. Pekerjaan yang dicobanya adalah menjadi model. Namun takada yang tertarik untuk melukis wajahnya, mereka menginginkan model lukisan telanjang.
Kehabisan uang, ia pun kembali ke Amsterdam. Bukan putus asa. Medannya sudah ia amati, dan agaknya ia melihat ada peluang di sana. Segera ia kembali ke Paris. Ia menjadi model pelukis Octave Guillonnet, setengah telanjang. Grietje tak pernah mau memperlihatkan buah dadanya, Octave mendesain kostum khusus untuknya. Grietje pun melansir kisah bahwa ia adalah korban dari suami yang pencemburu, putingnya digigit suami agar tidak menarik lagi bagi orang lain.
Ia juga memulai karir sebagai penari. Debutnya sebagai Lady MacLeod, the oriental dancer, diawali di salon Madame Kireevsky yang ternyata kemudian membawanya pada kemasyhuran dan kematian yang legendaris.
Mata Hari segera menjadi buah bibir. Berbagai pose fotonya dalam kostum tari beredar luas hingga diproduksi menjadi kartu pos. Ia kebanjiran pesanan untuk menari dari salon ke salon. Adalah trend bagi para aristokrat waktu itu untuk menyediakan salon sebagai tempat menjamu kalangan elite, memamerkan koleksi senirupa, minum-minum, membaca bersama, atau menyaksikan performansi eksklusif.
Mata Hari sangat populer di antara para Duta Besar dan kalangan aristokrat Eropa. Ia pun tampil di pentas besar Olympia Theatre Paris, disusul dengan pertunjukan di berbagai kota di Spanyol, Monako, Austria, Italia, Mesir. Eksotisme Asia yang ditonjolkannya menjadi daya tarik tersendiri. Sedangkan tariannya yang erotis, selendang transparan yang sesekali menyingkap di antara gerak tarinya, membuat penasaran banyak lelaki.


Mata Hari —di luar pentas ia adalah Lady McLeod, seorang janda— dengan mudah memilih lelaki yang diingininya. Dikabarkan banyak tokoh penting pernah menjadi kekasihnya, di antaranya Jules Cambron - Menteri Luarnegeri Prancis; Adolphe-Pierre Messimy - Menteri Perang Prancis, Putra Mahkota Jerman; Van der Linden - Perdana Menteri Belanda; Duke of Brunswick; Von Jagow - Menteri Luarnegeri Jerman, Baron Henri de Rothschild; komposer Giacomo Puccini; komposer Jules Massenet.
Gaya hidup Mata Hari berkelebihan mewah. Ia pun dianggap orang sebagai seorang courtesan, pacar atau gundik dari seorang bangsawan, atau sebagai femme fatale, wanita yang memiliki daya pikat mematikan sebagaimana Delilah atau Cleopatra. Gambaran itu begitu kuat, sampai ada yang menyatakan “hingga tahun-tahun pertama Perang Dunia I, Mata Hari menari di antara hati dan dompet para pejabat militer dan negarawan yang peta politis dan geografisnya beragam.”
Imitator Mata Hari pun bermunculan. Moulin Rouge di daerah lampu merah Paris sejak 1907 mulai menampilkan striptease. (Moulin Rouge dikenal dengan tingkah para wanita bergaya vulgar, cikal bakal gaya tari can-can.)


Pada 1908 boleh dibilang setiap elite Eropa sudah pernah menyaksikan performansi Mata Hari. Pertengahan 1910 ia berhenti menari, tinggal di sebuah kastil besar di Chateau de la Doree atas biaya Russeau, seorang bankir. Ia kembali ke pentas pada 1912 ada dua performansi ballet di La Scala, Milano, Italia. Kemudian tinggal di sebuah villa di pinggiran Paris, di tamannya menyelenggarakan performansi bersama Inayat Khan, seorang sufi yang berdakwah keliling dunia melalui musiknya.
Mata Hari berada di Berlin sejak awal 1914, bersama Alfred Kiepert, petinggi militer Jerman, bulan Mei dikabarkan berhubungan dengan Von Jagow, Menteri Luar negeri Jerman.
Sebulan kemudian seluruh Eropa terguncang: Putra Mahkota Austria dan isterinya pada 28 Juni ditembak mati di Sarajewo (Bosnia). Ketika Austria menuduhnya sebagai pelaku dan memberi ultimatum, Serbia meminta bantuan Rusia. Jerman pun menyokong Austria. 4 Agustus Jerman menduduki Belgia yang berada dalam perlindungan Inggris, pecahlah Perang Dunia I. Jerman-Austria di satu sisi, Inggris dibantu Rusia dan Prancis di sisi lain.


Mata Hari pindah ke Amsterdam, menyewa rumah dibiayai Baron van de Cappellen, seorang kolonel kavaleri Belanda. Dalam beberapa kesempatan ia berhasil mondar mandir antara Belanda dan Perancis untuk mengambil barang-barangnya. Saat itu ia bertemu dan jatuh cinta pada seorang tentara Rusia, Vladimir Masloff.
Vladimir terluka di medan perang dan dirawat di rumahsakit. Saat mengurus surat izin agar bisa mengunjungi Vladimir, Mata Hari berurusan dengan Kapten George Ladoux. Kepala biro urusan spionase itu membujuknya agar bersedia memata-matai Jerman dengan imbalan uang. Beberapa hari kemudian tawaran itu diterima Mata Hari.
Nopember 1916 Mata Hari ditugasi mendekati Jenderal Moritz Ferdinand von Bissing yang berada di Belgia. Situasi perang membuat perjalanan ke Belgia yang berbatasan dengan Prancis harus memutar melalui Inggris. Saat itu Inggris sedang mengincar seorang mata-mata Jerman yang hanya diketahui bernama Clara Benedict. Setiap wanita asing diawasi ketat, saat Mata Hari menaiki kapal yang akan berangkat ke Belgia, intelijen Inggris menangkapnya. Usai interogasi, Mata Hari ditugaskan ke Spanyol.
Setiba di Madrid pada Desember 1916, Mata Hari pun mendekati Mayor Arnold von Kalle, Atase Militer Jerman. Ia mendulang informasi dan meneruskannya ke intelijen Prancis, kepada Kalle diberinya informasi tentang Prancis. Mata Hari kembali ke Paris awal Januari 1917.


Sementara itu, intelijen Prancis menangkap pesan rahasia yang dikirim Kalle ke Berlin tentang informasi dari agen berkode H21. Isi informasi itu tidak membahayakan Prancis, namun tercantumnya kode H21 membawa pada kesimpulan bahwa Mata Hari adalah agen Jerman.

13 Pebruari 1917, Mata Hari ditangkap. Setelah menjalani interogasi dan mendekam selama enam bulan, ia disidangkan pada 24 Juli dan divonis bersalah. Hukuman mati dilaksanakan pada 15 Oktober 1917.
Berita eksekusi Mata Hari tersebar ke seluruh dunia. Situasi perang dan kasus mata-mata ganda menyebabkan semua detil tentang Mata Hari tertutup rapat. Juga mereka yang pernah mengenalnya belum tentu berani atau mau menceritakan kejadian sebenarnya.
Kisah Mata Hari yang dimulai oleh Mata Hari sendiri dengan berbagai fantasi yang berkaitan dengan asal-usulnya, terus berlanjut hingga kini. Kisah hidupnya penuh fantasi dan asumsi. Mata Hari menjadi sinonim dari mata-mata wanita. Ia menjadi mitos.


Matahari pagi itu muncul jam 06.11.
Semua yang hadir mengenakan mantel tebal,
menahan dinginnya pagi Oktober 1917.
“Ce n’est pas nĂ©cessaire“ tolaknya dengan nada dan gaya seorang Lady,
saat sang komandan regu menawarkan penutup mata.
Jam 06.15 duabelas tembakan mengelegar.
Mata Hari tak ada lagi.

(sumber: www.Mata-Hari,com, Wiki.Mata Hari.com, Bataviase Nouvelles. Mata Hari)

Wednesday, December 10, 2008

malaikat

Lelahmu jadi lelahku juga

Bahagiamu bahagiaku pasti

Berbagi takdir kita selalu

Kecuali tiap kau jatuh hati


Kali ini hampir habis dayaku

Membuktikan padamu ada cinta yang nyata

Setia.. hadir setiap hari

Tak tega.. biarkan kau sendiri

Meski sering kali kau malah asyik sendiri


Karna kau tak lihat.. terkadang malaikat

Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan

Namun kasih ini.. silahkan kau adu

Malaikat juga tahu.. siapa yang jadi juaranya


Hampamu takkan hilang semalam oleh pacar impian

Tetapi kesempatan.. untukku yang mungkin tak sempurna

Tapi.. siap untuk diuji

Kupercaya diri cintakulah yang sejati


Reff:

Namun tak kau lihat.. terkadang malaikat

Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan

Namun kasih ini.. silahkan kau adu

Malaikat juga tahu.. siapa yang jadi juaranya


(Kau selalu meminta) Terus kutemani

(Dan kau selalu bercanda) Andai wajahku diganti

(Biarkanku pergi) Karena tak sanggup sendiri


Back to Reff


.^_^.


Reblog this post [with Zemanta]


Sumber: Lirik Lagu Dewi Lestari - Malaikat Juga Tahu - Oktavita.Com


Lagu nya Dewi Lestari ini menurutku termasuk "easy listening" .....pokoknya mudah dicerna, kata-kata nya tersusun dengan halus, sederhana tetapi mantap.
Malaikatpun bisa jadi saksi bahwa cinta sejati yg tulus berani di adu dg cinta yang "lain" nya...soal menang kalah.....hehehe...tanya aja sama malaikat nya....
cuma kasian juga kalo malaikat itu tak bersayap dan tak rupawan ya....?

Tuesday, December 9, 2008

Ma + T & T = mikir.....



Hari Minggu sebelum lebaran kurban kemarin kami sekeluarga ber empat bepergian untuk ber ziarah ke makam ke 2 orang tua ku. Perjalanan sekitar 300 Km, kami start dari rumah jam 6 pagi.
Sepanjang perjalanan anak2 & istri begitu bersemangat, mereka saling bergurau dengan cerita2 lucu , juga main tebak2 an yang buntutnya jawaban-jawaban konyol. Anak I ku sepanjang perjalanan menyetel CD lagu2 pop Indonesia terus, lama kelamaan adik nya bosan. Aku tahu kalo adik nya itu agak antik….., dia suka sekali dengan lagu2 irama Jazz (smooth jazz) Akhirnya dia ganti track CD lagu pop dg yg jazz.
Nah…kakak nya marah; “kamu itu gimana to dik..lagi enak2 dengerin kok kamu ganti..!” Adik nya gak mau kalah, balas teriak; “ aku ngak suka lagu mu !!, aku suka nya yg Jazz !! aku mau dengerin…!!”.
Kakak nya tambah marah; “ kamu itu aneh !......masih kecil kok sukanya lagu-lagu orang tua !, ikut-ikutan papa ya… kumis aja belum numbuh.....”.
Adik nya dengan suara bergetar balas ngomong; ” biarin...!! aku pokoknya nggak suka lagu mu!! Aku mau dengerin lagu yang aku suka!”
Aku diam aja, konsentrasi dg lalu lintas, karena mobil kularikan dengan kecepatan tinggi. Akhirnya mama nya melerai; ” sudah...sudah !! kenapa mesti bertengkar sih...hanya soal lagu aja kok ribut...Mas !, kamu jangan jahat gitu dong sama adik mu.., kalo emang dia bilang kesukaan ya harus jujur...!”
Aku spontan tersentak kaget....ada sesuatu di kalimat istriku yang membuat sel-sel neuron otakku terstimulasi.... ” KESUKAAN YA HARUS JUJUR ”.......
Akhirnya kakaknya mengalah dan mengalunlah lagu irama jazz, suasana menjadi tenang kembali, tapi otak ku berpikir terus mencerna kalimat yang diucapkan istriku barusan.
1 jam kemudian kami mampir isi BBM di pom bensin, terus pip sebentar. Kami kemudian melanjutkan perjalanan.
Iseng2 ku tanya ke istri; ” Ma, tadi kamu ngomong kalo kesukaan ya harus jujur...., maksudnya mama itu gimana?”
Istriku tertawa; ”hahaha...itu tadi nggak kupikir waktu ngomong nya kok Pa..., cuma untuk melerai mereka aja...emang kenapa kok papa jadi mikir...? ada apa hayoooo......? kesindir ya......? ada yang papa suka ya......? ”
Ku jawab; ” Ahh nggak....., nggak ada apa-apa, cuma mikir aja, apa kita harus selalu jujur kalo kita suka ...? lalu kalo kita tidak suka .....apa ya kita harus jujur juga...?
Semuanya diam.........
Tenggelam dalam pikirannya masing-masing.......mikir......
Sepi.
“………honesty............such a lonely word.........”

Thursday, December 4, 2008

She - Tol & Nasi Padang

She : tumben pelan……….
Aku : loh kan santai………mumpung jalanan sepi, kan bisa dengerin musik……
She : Aahhhh….bikin ngantuk aja….tuh….dilewatin orang2 kamu……cepetan dikit dong…biar gak ngantuk nih……
Aku : iya…iya……nih tak tancep sekarang……….
She : nahhhh…… gini baru asyik….kan bentar lagi nyampe, lagian gak biasanya ni tol kok sepi……………………dah lari berapa?
Aku : 130 …….
She : Coba tadi kita nggak brenti dulu beli oleh-oleh, gak mampir makan di RM padang kesukaan mu….pasti udah kejebak macet kita…………………..dah lari berapa ?
Aku : 160….
She : Tadi aku kebanyakan makan nasi loh……sebenarnya aku pengin nambah lalap nya aja, tapi liat terong goreng dg sambal ijo nya jadi gak tahan, terus nambah nasi lagi..perut jadi penuh rasanya nih, aku udah nyoba bikin sambal tomat cabe ijo….tapi selalu rasanya beda, tetap lebih nikmat bikinan mereka….mungkin mereka punya ramuan lain, setahuku ya cuma cabe ijo, tomat ijo sama bawang merah, direbus….terus di ulek kasar….terus dimasak lagi sampai agak keset…….……………..dah lari berapa?
Aku : 175……
She : Tadi kamu cuma ambil cumi sama rendang doank toh…? Tapi kok bayarnya segitu ya….kayaknya di mahalin deh kita…………Kalo jaman dulu emang rumah makan padang di anggap mahal, mau ambil dikit atau banyak tetep di itung satu piring…kalo sekarang kan enggak, cuma di itung apa yg kita makan………itu namanya korupsi……payah kalo gitu caranya………...dah lari berapa..?
Aku : 190…..
She : Tapi biarin aja…aku tadi ambil telor asin sama rempeyek teri gak ku bilang…hehehe anggap aja impas….ntar pulangnya kita makan tempat lain aja, disebelahnya kayaknya lebih rame…susahnya kalo makan ditempat yang tadi ya gitu…dapat tempatnya gampang tapi sering di mahalin…kalo ditempat rame, mungkin enak dan murah, tapi sering susah parkir sama cari mejanya, kalo cepetnya makanan tersaji si sama aja…kan udah pada mateng masakannya..………………...dah lari berapa…?
Aku : 200…..
She : Aku salut sama orang Padang, mereka bisa menyebar ke mana-mana dengan masakan padangnya…tapi emang lain daerah pasti ada juga perbedaannya…kalo di Solo sama Jogya…masakan padangnya agak manis….kalo di sepanjang pantura sini gak terlalu banyak gula, tetapi lebih pedas….. aku suka yang gitu….dah lari berapa….?
Aku : 210 Km/J …….mentok nih…!!!..bentar lagi sampe pintu keluar tol ……
She : iyaa……...dah pelan-pelan aja sekarang….aku mo bobok….ntar kalo dah mau sampe rumahnya kamu bangunin aku yah……
Aku : yess…….
She : ehh…tau nggak kamu itu kayak apa….?
Aku : apa…?
She : bajingan paling tengik dijalan raya yang pernah aku kenal…….
Aku : thank’s……….


(4_smw, inget gak….?)

Wednesday, December 3, 2008

Lewat 1 Tahun (lagi)

Nggak terasa udah bulan Desember,ntar lagi tahun baru...2009... ,kalo aku liat saat yg sama se tahun yg lalu ... Jelas ada peningkatan, berarti smuanya berjalan dg baik...target buat 1 tahun kedepan udah dibuat, tinggal dijalankan aja sesuai schedule nya.....tapi apakah semuanya juga berjalan dg normal....?
Perasaan iya...cuma rasanya akhir2 ini ada yang kurang.......Hhhmmmm.......