Sunday, October 11, 2009

Menunggu

Kulayangkan pandanganku sepintas kearah Jam dinding yang tergantung di atas pintu kamarku, Hhmm…..Tiga jam lewat tengah malam. Sebenarnya tidak alasan yang urgen bagiku untuk tetap terjaga pada saat orang lain sedang terlelap dalam tidurnya. Tetapi saat ini nampaknya aku memang sedang dalam situasi yang selalu terulang dan terulang lagi manakala penanggalan kalender menunjukkan angka tersebut setiap tahunnya. Kombinasi angka ini selalu membangkitkan suatu memori yang begitu kuat terekam. Aku sudah berusaha untuk mensugesti pikiranku bahwa tanggal itu bukanlah tanggal yang istimewa, sama seperti tanggal-tanggal lain yang tertera dalam kalender. Tidak kurang usahaku untuk melupakan ke “khusus”an tanggal itu, tapi apa mau di kata kejadian yang melatar belakanginya seolah-olah tak merespon kemauan alam sadarku, aku sering merasa seperti orang yang aneh, bahkan sinting layaknya, mengapa tidak…?. Karena sebenarnya tidak ada keuntungan apapun yang kuperoleh baik sekarang maupun ke masa yang akan datang atas kejadian itu, bahkan membuatku merasa capek, seolah-olah selalu hidup dalam suatu pertarungan yang tak pernah berhenti, bagaikan kisah seorang gladiator yang selalu bertarung dengan lawan yang sama, dalam waktu yang sama, dan masa yang berbeda…sementara dia beranjak menua…sampai kapan dia akan menang?...pada akhirnya waktu juga yang akan membuat dia menyerah…patah….

Kugenggam erat ke dua tanganmu, kutatap lembut wajahmu, dan ku kecup keningmu, kurasakan lirih hembus nafasmu di wajahku….begitu dekat, ……Kubisikkan lembut kalimat cinta ketelingamu, sebait doa…dan janji….. tunggulah aku…
kemudian….
kau terlelap dalam tidurmu yang sempurna……selamat jalan kasih……

ps: buat ‘WA’, 23 Tahun yang lalu…………..

No comments:

Post a Comment