Ksatria jatuh cinta pada Putri bungsu dari Kerajaan Bidadari
Sang Puteri naik ke langit
Ksatria kebingungan
Ksatria pintar naik kuda dan bermain pedang
tapi tidak tahu caranya terbang
Ksatria keluar kastil untuk belajar terbang pada kupu-kupu
tetapi kupu-kupu hanya bisa menempatkannya di pucuk pohon
Ksatria lalu belajar pada burung gereja
burung gereja hanya mampu mengajarinya sampai ke atas menara
Ksatria kemudian berguru pada burung elang
burung elang hanya mampu membawanya ke puncak gunung
Tak ada unggas bersayap yang mampu terbang lebih tinggi lagi
Ksatria sedih, tapi tak putus asa
Ksatria memohon pada angin
Angin mengajarinya berkeliling mengutari bumi
lebih tinggi dari dari gunung dan awan
Namun Sang Puteri masih jauh di awang-awang
dan tak ada angin yang mampu menusuk langit
Ksatria sedih dan kali ini ia putus asa
Sampai satu malam ada Bintang Jatuh yang berhenti
mendengar tangis dukanya
ia menawari ksatria untuk mampu melesat secepat cahaya
Melesat lebih cepat dari kilat
dan setinggi sejuta langit dijadikan satu
Namun kalau Ksatria tak mampu mendarat tepat di Puterinya
maka ia akan mati
Hancur dalam kecepatan yang membahayakan
menjadi serbuk yang membedaki langit, dan tamat
Ksatria setuju
Ia relakan seluruh kepercayaannya pada
Bintang Jatuh menjadi sebuah nyawa
Dan ia relakan nyawa itu bergantung hanya pada
serpih detik yang mematikan
Bintang Jatuh menggenggam tangannya"Inilah perjalanan sebuah Cinta Sejati," ia berbisik,
"tutuplah matamu, Ksatria. Katakan untuk berhenti begitu
hatimu merasakan keberadaanya"
Melesatlah mereka berdua
Dingin yang tak terhingga serasa merobek hati Ksatria mungil,
tapi hangat jiwanya diterangi rasa cinta
Dan ia merasakannya... "Berhenti!"
Bintang Jatuh melongok ke bawah
dan ia pun melihat sesosok puteri cantik yang kesepian
Bersinar bagaikan Orion di tengah kelamnya galaksi
Ia pun jatuh hati
Dilepaskannya genggaman itu
Sewujud nyawa yang terbentuk atas cinta dan percaya
Ksatria melesat menuju kehancuran
Sementara Sang Bintang mendarat turun
untuk dapatkan Sang Puteri
Ksatria yang malang
Sebagai balasannya, di langit kutub dilukiskan Aurora
Untuk mengenang kehalusan dan ketulusan hati Ksatria
Dikutip dari "SUPERNOVA : Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh" karya DEE
So swiiiiiiiit banget critanya. Terharu max :)
No comments:
Post a Comment